Adab Kepada Kedua Orang Tua

Posted on

Adab Kepada Kedua Orang Tua

Tidak bisa dipungkiri jika di zaman modern ini ada banyak sekali anak muda yang lupa bagaiaman cara bersikap dan cara bersopan santun pada orang tua. Atau malah tidak mengenal adab kepada orang tua yang sudah diajarkan dalam Islam dan telah ditanamkan pada masyarakat Indonesia sejak lama.

Beberapa ada yang sudah tidak peduli dengan adab ini. Tapi tidak sedikit pula yang bahkan tidak tahu bagaimana cara bersikap sopan pada orang tua. Nah, maka dari itu pada kesempatan kali ini kita akan memberikan pembahasan mengenai adab kepada orang tua. Agar kita semua kembali menjadi masyarakat yang menjunjung tinggi kesopanan pada orang tua di mana pun berada.

Adab Kepada Kedua Orang Tua

Adab atau aturan ini tidak hanya bisa dilakukan pada orang tua kandung saja, namun juga pada orang tua yang ada di sekeliling kita. Atau orang orang yang usianya lebih tua. Sebagaimana seharusnya kita bersikap pada orang yang lebih tua.

1.) Tidak Memandang Orang Tua dengan Pandangan Tidak Menyenangkan dan Tajam

Abad pertama pada orang tua adalah larangan untuk memandang orang tua dengan pandangan tidak menyenangkan apalagi memandang orang tua dengan pandangan tajam. Baik pada saat berbicara dengan orang tua atau ketika orang tua meminta bantuan pada kita.

Orang tua adalah orang yang harus kita hormati hingga kita sendiri tidak boleh melayangkan pandangan tidak sopan terhadap orang tua kita. Karena orang tua kita adalah orang yang sangat berjasa di hidup kita.

2.) Tidak Meninggikan Suara Saat Berbicara

Dari kutipan di atas, Syaikh Musthafa Al ‘Adawi menjelaskan jika pada dalil di atas memperlihatkan mengenai adab adab untuk bersikap pada orang tua. Sehingga dari hadits di atas menunjukkan jika kita tidak boleh memandang tajam ke arah orang tua dan harus merendahkan suara. Karena hal ini merupakan sebuah akhklak mulia. Serta sikap penghormatan yang layak diterima oleh orang tua kita setelah semua jasa jasa yang dilakukan oleh orang tua kita pada kita.

Orang tua juga merupakan orang yang paling layak di muka bumi ini untuk mendapatkan perlakukan yang paling baik dari kita sebagai anaknya. Itulah sebabnya sebagai anak kita tidak boleh berbicara dengan suara tinggi pada orang tua.

Bahkan ketika orang tua meminta bantuan dari kita, haram hukumnya bagi kita jika menolak permintaan orang tua atau tidak mau menolong mereka. Selain itu kita tidak boleh menggunakan kata ‘ahh’ yang menunjukkan jika kita sedang malas atau tidak ingin membantu orang tua ketika orang tua meminta tolong pada kita.

3.) Tidak Mendahului Kata Kata Orang Tua

Selain tidak boleh menggunakan nada suara yang tinggi pada orang tua, kita juga diharamkan untuk mendahului kata kata orang tua. Maka kita diwajibkan untuk mempersilahkan orang tua untuk berbicara terlebih dahulu hingga selesai. Abdullah bin Umar radhiallahu’anhu pun menerapkan adab ini yang mana dijelaskan pada :

Ibnu Umar radhiallahu’anhuma tidak pernah menyela pembicaraan sahabatnya dikarenakan ada banyak sahabat yang memiliki usia lebih tua dari dirinya. Sehingga hal ini menjadi salah satu adab atau anjuran yang wajib untuk umat muslim amalkan. Baik terhadap orang tua kandung kita mau pun orang orang yang kita anggap memiliki usia lebih tua dan wajib untuk kita hormati.

4.) Duduk di Depan Orang Tua yang Sedang Berdiri

Terdapat sebuah dalil yang berasal dari hadits Jabir bin Abdillah radhiallahu’anhu. Dan menerangkan seperti berikut ini :

Dalil ini sendiri berhubungan dengan kebiasaan orang orang kafir yang berasal dari Persia dan Romawi. Para ulama mengatakan jika kita dilarang untuk duduk di depan orang tua sedangkan mereka dalam kebiasaan berdiri. Karena hal ini adalah kebiasaan dari kaum kafir yang berasal dari Persia dan Romawi yang sering duduk di depan orang tua yang sedang berdiri.

Maka hendaklah kita untuk menyelisihi mereka, dengan cara mempersilahkan orang tua untuk duduk sedangkan kita berdiri. Hal ini merupakan adab atau sopan santun yang harus selalu terus dijaga dan dipelihara serta diturunkan ke anak cucu kita.

Adab ini bisa praktikkan pada orang tua kandung atau ketika berada di tempat umum dan melihat orang tua berdiri sedangkan kita duduk. Maka kita bisa mempersilahkan mereka untuk duduk di tempat duduk kita sedangkan kita berdiri. Ini adalah sopan santun dasar yang sudah dijalankan oleh Masyarakat Indoenesia namun sayang banyak anak muda yang sudah melupakan adab atau sopan santun ini. Terutama ketika sedang berada di tempat umum.

5.) Mengutamakan Orang Tua daripada Didi Sendiri dalam Urusan Duniawi

Terdapat sebuah hadist yang berasal dari Shahihain. Hadist ini sendiri bercerita mengenai perjalanan Rasulullah SAW  yang kala itu sedang terjebak di dalam gua yang tertutup oleh sebuah batu yang sangat besar. Bersama dengan tiga orang di dalamnya.

Berikut adalah hadistnya :

Dari hadist di atas menunjukkan jika sebaiknya kita lebih mendahulukan orang tua atau orang yang lebih tua dalam setiap urusan duniawi. Misalnya saja seperti makan, minum dan urusan lainnya. Dianjurkan bagi kita untuk mendahulukan mereka baru lah kita yang mendapatkan giliran setelah mereka selesai melakukannya. Hal ini pun ditunjukkan oleh Rasulullah SAW sebagaimana dari kisah yang dijabarkan oleh hadist yang ada di atas.

 

Sudah sepatutnya bagi kita untuk lebih mementingkan orang tua dan lebih mengenal adab kepada orang tua lagi. Apalagi di zaman modern ini banyak sekali anak muda yang lupa bagaimana cara bersikap dan bersopan santun pada orang tua dan cenderung berlaku seenaknya. Semoga dengan ulasan di atas dapat membuat kita lebih mengerti bagaimana cara bersikap baik pada orang tua berdasarkan pada adab yang dianjurkan dalam Islam.

Artikel Lainnya :