Contoh Cerita Pendek – 20+ Beserta Pengertiannya
Laelitm.com – Pastinya sahabat belajar pernah kan, mendengar mengenai cerpen, membaca cerpern atau bahkan pernah diminta untuk membuat cerpen pada saat di sekolah. Nah, tidak perlu cemas, berikut ini kami menyediakan contoh cerita pendek khusus untuk sahabat belajar semua.
Pengertian Cerpen
Cerpen sebenarnya singkatan dari Certa Pendek yang adalah salah satu bentuk prosa naratif yang bersifat fiktif. Cerpen biasanya ditulis lebih singkat dan padat serta langsung pada inti masalah dan tujuannya. Sehingga menjadikan karya sastra satu ini cukup pendek jika dibandingkan dengan novel atau pun roman.
Cerpen ini sendiri cenderung menceritakan mengenai sebuah kisah tentang manusia dan masalah yang dihadapinya hanya dengan sangat pendek. Panjang cerpen bisa terdiri dari beberapa lembar atau hanya beberapa paragraf saja.
Pada dasarnya cerpen sendiri merupakan salah satu cerita yang ditulis tidak lebih dari 10.000 kata di dalamnya.
Tema yang diangkat cerpen pun, beragam loh ada yang tema persahabatan, romansa hingga tema pendidikan. Sama seperti novel, cerpen juga terdiri dari unsur intriksik dan unsur ekstrinsik.
Berikut ini adalah contoh cerpen yang telah kami sediakan khusus untuk sahabat belajar jadikan sebagai refrensi untuk membuat cerpen nanti.
20+ Contoh Cerpen
Tema : Cerpen Persahabatan
Judul : Andai Waktu Bisa Memberitahu
Rama sudah menunggu hampir 2 jam, tapi sahabatnya ini belum juga menampakkan batang hidungnya. Padahal dia janji akan datang tepat waktu. Dasar tidak bisa dipercaya. Gerutunya dalam hati.
Harusnya Rama sudah menyadari jika sahabatnya satu ini pasti tidak akan bisa datang tepat waktu melainkan selalu terlambat. Tapi keterlambatannya ini sungguh keterlalua. Dia membuat Rama bagai sapi ompong berdiri sendiri di pinggir jalan.
Akhirnya Rama memutuskan untuk menunggu lima menit lagi, jika dia tak kunjung datang maka Rama akan pergi.
Hingga waktu lima menitnya habis sahabatnya itu tak kunjung datang, akhirnya dengan kesal Rama pun beranjak pulang, persetan lagi dengannya.
Dua hari setelah setelah janjian bertemu yang batal hari itu, Anggun tak juga menghubunginya untuk sekadar minta maaf. Rama pun gengsi untuk menghubunginya terlebih dahulu. Padahal jika ada apa – apa orang pertama yang Rama mintai bantuan adalah Anggun. Tapi karena kejadian hari itu Rama menjadi marah dan malas menghubunginya.
Hingga akhirnya Ibu Rama memanggilnya karena ada telepon dari Tante Dewi, Mama nya Anggun.
“Begitu malu nya kah, kamu minta maaf sampai nyuruh Mama mu menghubungiku,” batin Rama.
Tapi baru lima detik gagang telepon menempel di telinganya, telepon itu jatuh ke lantai dan Rama pun diam seribu bahasa.
“Anggun mengalami kecelakaan dua hari lalu dan sekarang koma di rumah sakit. Apa Rama bisa datang ke rumah sakit untuk melihat Anggun sekarang?” Kalimat Mama Anggun ini membuat tubuh Rama menegang dan tak bisa bergerak sama sekali.
Setengah jam kemudian dia berada di depan Anggun yang terbaring kaku dengan selang pernapasan di hidungnya dan kepala terbalut perban putih.
“Sepertinya Anggun ini memberikan ini pada kamu, Ram.” Mama nya Anggun menyerahkan sebuah kotak berwarna biru dengan pita merah di tengahnya.
Tak kuasa Rama menahan haru akhirnya dia menangis juga. Dibukanya kotak itu pelan dan ternyata isi di dalamnya adalah sebuah jam tangan, mirip miliknya dulu yang pernah hilang.
Di kota itu juga terdapat secarik kerta yang bertuliskan, “Mungkin ini tidak seberharga Jam Tangan pemberian Almarhum Ayah mu yang hilang ya, Ram. Tapi semoga jam tangan ini bisa menggantikannya dan membuatmu berhenti menangis lagi. Cowok kok cengeng. Btw Happy Birthday…”
Air matanya tak bisa terbentung lagi, Rama mewek sejadi – jadinya melihat teman kecilnya yang sejak TK hingga di bangku SMP selalu ada bersamanya. Ternyata dia begitu peduli dengan Rama hingga berusahan mencarikan jam tangan yang mirip dengan pemberian Almarhum Ayahnya yang hilang. Padahal jam tangan ini merupakan model lama yang sangat sudah didapatkan.
Rama mengusap air matanya dan menatap lekat sahabatnya itu. Sambil mengelus tangannya dia berbisik, “Cepat bangung ya, biar aku bisa punya teman berantem lagi.”
The End
Nah, itu dia contoh cerita pendek yang bisa sahabat belajar jadikan sebagai refrensi untuk membuat cerpen.
Artikel Lainnya :