Contoh Kalimat Tanya Biasa, Retoris, Konfirmasi, Tersamar
LaeliTM.com – Contoh kalimat tanya biasa, retoris, konfirmasi dan tersamar di bawah ini akan memberikan sahabat belajar wawasan lebih banyak. Khususnya dalam bidang bahasa Indonesia, karena belajar dan menggunakan bahasa Indonesia yang benar menjadi salah satu kewajiban bagi masyarakat Indonesia.
Kalimat tanya terdiri dari beberapa kata yang fungsinya digunakan untuk menanyakan sesuatu. Terdapat beberapa kata tanya juga wajib untuk sahabat belajar ketahui sebelum kita membahas lebih lanjut mengenai kalimat tanya.
Kata Tanya
Kata tanya merupakan kata yang digunakan sebagai penanda kalimat tanya. Fungsi kata tanya adalah digunakan untuk menanyakan keadaan mau pun perbuatan yang berkaitan erat dengan isi mau pun inti bahasan.
Jawaban dari kalimat tanya ini biasanya berupa keterangan, penjelasan mau pun pengertian.
Jenis-jenis Kata Tanya
1.) Apa : digunakan untuk menanyakan benda, perbuatan, atau keadaan.
Contoh Kalimat tanya:
Apa kabar dia?
Apa yang kamu inginkan?
Apa saja yang tadi kamu beli?
Apa kamu sudah belajar?
Apa dia sudah berangkat sekolah?
2.) Siapa : digunakan untuk menanyakan orang atau pelaku.
Contoh Kalimat :
Siapa orang itu?
Siapa penemu internet?
Siapa nama ibu kamu?
Siapa orang yang tadi memakai jaket merah?
Siapa yang ingin ikut ke taman?
3.) Mengapa : digunakan untuk menanyakan alasan.
Contoh Kalimat :
Mengapa ia melakukan hal itu?
Mengapa Rita belum mengerjakan pekerjaan rumah?
Mengapa ia baru bangun tidur?
Mengapa Hasan baru datang?
4.) Kapan : digunakan untuk menanyakan waktu.
Contoh Kalimat :
Kapan Indonesia merdeka?
Kapan ia akan pergi ke Jakarta?
Kapan ASEAN didirikan?
5.) Mana (imbuhan ke, di, dari) : digunakan untuk menanyakan tempat atau objek yang akan dituju.
Contoh Kalimat :
Kemana kamu akan pergi liburan ini?
Dari mana saja kamu kenapa lama sekali?
Kemana Ega dan kawan-kawannya pergi?
Di mana kamu meletakkan baju baru ku?
6.) Bagaimana : digunakan untuk menanyakan keadaan atau penjelasan tentang sesuatu.
Contoh Kalimat :
Bagaimana cara merebus singkong?
Bagaimana ia bisa tahu?
Bagaimana kalau kamu mengalah saja?
Partikel Kah
Selain kata tanya di atas, kalimat tanya juga bisa ditandai dengan partikel -kah. Partikel -kah ini bisa melekat pada kata tanya maupun tidak.
Contoh Kalimat :
Apakah kamu sudah belajar?
Bukankah kemarin kamu sudah beli buku?
Salahkah aku?
Ingatkah kau dengan diriku?
Haruskah aku melakukan pekerjaan itu?
Kalimat Tanya
Kalimat tanya merupakan kalimat yang berisi pertanyaan yang dimaksudkan untuk mendapatkan jawaban dari pihak yang diberi pertanyaan. Ada berbagai tujuan orang bertanya, seperti ingin mencari tahu, untuk menguhi, untuk konfirmasi, dan sebagainya.
Ciri-ciri Kalimat Tanya
1.) Diakhiri tanda tanya (?).
2.) Diawali dengan kata tanya : apa, siapa, kapan, di mana, kenapa, bagaimana?
3.) Kadangkala menggunakan partikel imbuhan – kah dan kan. Contoh : apakah? di mana? Ya kan?
4.) Kalimat tanya menggunakan intonasi meningkat di akhir kalimat jika membutuhkan tanggapan konfirmasi.
5.) Kalimat tanya yang hanya mengharapkan tanggapan jelas maka panjang intonasi di akhir kalimat akan menurun.
Fungsi Kalimat Tanya
Fungsi kalimat tanya hanyalah untuk meminta jawaban, yang bisa berupa sebuah penjelasan yang berfungsi untuk menggali informasi, konfirmasi atau pun klarifikasi.
Kalimat tanya kadangkala digunakan dengan tujuan tertentu, kalimat tanya ini dibedakan ke dalam beberapa jenis. Seperti kalimat tanya retoris yang merupakan kalimat tanya yang tidak membutuhkan jawaban.
Atau ada juga kalimat tanya tersamar yang digunakan dengan maksud lain atau maksud tertentu.
Jenis-jenis Kalimat Tanya
Kalimat tanya sendiri terdiri dari beberapa jenis dengan fungsi yang berbeda-beda, berikut ini adalah penjelasannya :
1.) Kalimat Tanya Biasa
Kalimat tanya jenis ini merupakan kalimat tanya yang bertujuan untuk mendapatkan jawaban atau penjelasan tentang suatu hal. Jawaban pertanyaan ini bisa berupa penjelasan yang panjang.
Karena memang fungsi kalimat tanya biasa adalah untuk menggali informasi sebanyak-banyaknya.
Kalimat tanya biasa menggunakan 5W1H yang terdiri dari : apa, siapa, kapan, dimana, kenapa, bagaimana.
Contoh Kalimat Tanya Biasa :
Bagaimana proses terjadinya hujan?
Siapa yang mengibarkan bendera merah putih?
Mengapa dalam sehari 24 jam?
Apa penyebab gempa bumi?
Kapan Monas dibangun?
2.) Kalimat Tanya Retoris
Pada kalimat tanya retoris, tujuan penanya sebenarnya bukan untuk mendapatkan jawaban, karena penanya sebenarnya sudah tahu jawabannya. Dengan kata lain, kalimat tanya retoris tidak memerlukan jawaban.
Kalimat tanya retoris biasanya digunakan untuk pidato, orasi atau pun khotbah. Karena kalimat tanya retoris bertujuan untuk memberikan motivasi, membangun semangat dan menggugah hati si pendengarnya.
Contoh Kalimat Tanya Retoris :
Apakah kemiskinan di negeri ini harus terus dibiarkan?
Maukah kau hidup serba kekurangan?
Apa kita bisa sukses kalau tidak berusaha?
3.) Kalimat Tanya Tersamar
Pada kalimat tanya jenis ini, penanya bertujuan untuk mengutarakan maksud yang tersamar, seperti memohon, menyanggah, menyuruh, dan sebagainya.
Contoh Kalimat Tanya Tersamar :
Mengapa kamu menyuruhku?
Maukah kau membantuku?
Apakah ada orang yang masih menyayangiku dengan tulus?
4.) Kalimat Tanya Konfirmasi
Pada kalimat tanya ini, penanya bertujuan untuk menanyakan kebenaran tentang sesuatu yang ditanyakan. Jawabannya berupa jawaban yang singkat. Kalimat ini bertujuan untuk mendapatkan jawaban yang jelas dan mengukuhkan jawaban bagi sebuah persoalan yang ada.
Contoh Kalimat Tanya Konfirmasi :
Apakah kamu sudah membaca buku itu?
Apakah Risa yang meminjam sepatumu?
Apakah Dina itu kakakmu?
Apakah kamu sudah membayar SPP?
Apakah kamu sudah menemui Hadi?
Apa kamu sudah yakin dengan pilihanmu?
Contoh kalimat tanya biasa, retoris, konfirmasi dan tersamar mengakhiri pembahasan kita pada kesempatan kali ini. Jangan lupa untuk kembali ke LaeliTM.com untuk mendapatkan banyak ulasan menarik seputar dunia pendidikan.
Artikel Lainnya :
- Rumus Keliling Lingkaran Disertai Contoh Soal
- Hukum Gravitasi Newton Dalam Ilmu Fisika
- Kata Ganti dalam Bahasa Inggris, Subject, object dan Contoh
- Cara Menghitung Rumus Luas – Keliling Persegi Panjang