Fase Bulan – Penjelasan Lengkapnya

Posted on

Fase Bulan – Penjelasan Lengkapnya

Laelitm.co.id – Bulan merupakan benda langit yang mengorbit pada bumi dengan jarak rata-rata 382.400 kilometer. Sejatinya, bulan itu sendiri tidak memancarkan cahaya, tetapi tampak dari bumi, bulan akan memancarkan sinar terang ketika malam hari karena cahaya itu didapatkan dari pantulan matahari. Seperti halnya planet, bulan juga mempunyai dua gerakan yaitu gerak rotasi dan revolusi bulan.

Rotasi bulan adalah gerakan perputaran bulan pada porosnya dari arah barat ke timur. Bulan hanya melakukan satu kali rotasi sepanjang mengelilingi bumi, itu sebabnya permukaan bulan terlihat sama atau tidak berubah-ubah. Pergerakan rotasi bulan juga dapat kita amati ketika matahari mulai terbenam, karena kedudukan bulan akan semakin tinggi dibandingkan dengan hari ini dan kemarin, artinya bulan itu bergerak ke arah timur.

Sementara peredaran bulan yang mengelilingi bumi dari barak ke timur disebut dengan revolusi bulan dan membutuhkan waktu sekitar 27 hari 7 jam 34,2 menit bagi bulan untuk melakukan satu kali putaran atau untuk melakukan proses revolusi bulan.

Dan periode untuk waktu revolusi bulan ini disebut dengan syahrnujumi atau sideris. Bentuk orbit bulan saat bulan berevolusi adalah elips. Akibatnya pada suatu saat, bulan akan berada pada jarak terdekat dengan bumi (perige), dan pada saat lain akan berada pada posisi terjauh dari bumi (apoge).

Penyebab perubahan bentuk bulan terjadi karena bulan terus melakukan kegiatan mengelilingi bumi atau revolusi. Bagian bulan yang mengalami perubahan bentuk ialah bagian yang terkena sinar matahari. Perubahan bentuk yang terjadi pada bulan inilah yang dinamakan dengan fase bulan.

Nah, setelah kami menjelaskan rotasi dan revolusi bulan, selanjutnya kami akan menjelaskan tentang pengertian serta jenis-jenis dari fase bulan secara lengkap untuk Sahabat Belajar. Sahabat Belajar pasti penasaran kan? Oleh karena itu, mari simak ulasan di bawah ini.

 

Pengertian Fase Bulan

Fase bulan merupakan perubahan atau pergantian bentuk bulan jika dilihat dari bumi. Fase-fase yang kita lihat merupakan hasil dari sudut atau kedudukan yang dibuat bulan dengan matahari seperti yang terlihat dari bumi. Fase bulan terjadi karena bulan mengalami revolusi dari barat menuju timur, yang membutuhkan waktu 29,5 hari.

Saat bulan melakukan revolusi, kita hanya bisa melihat sebagian sisi yang menyala saja. Namun ketika kita dapat melihat seluruh bagian bulan yang menyala, ini dinamakan sebagai bulan purnama. Sementara, ketika kita sama sekali tidak dapat melihat sisi terang apa pun, ini disebut sebagai bulan gelap atau bulan baru.

 

Bentuk bulan berubah karena dipengaruhi beberapa alasan berikut :

  1. Bulan mengorbit kepada bumi.
  2. Bulan dan bumi sama-sama mengorbit matahari.
  3. Revolusi bulan memiliki panjang waktu yang sama dengan ketika bulan melakukan rotasi, artinya kita akan melihat permukaan bulan yang sama.
  4. Bulan dan bumi disinari oleh matahari.

 

Jenis Jenis Fase Bulan

Secara umum, ada delapan fase bulan yang terjadi. Di bawah ini terdapat delapan fase bulan beserta penjelasannya.

 

  1. Bulan Baru (New Moon)

Fase ini adalah fase di mana bulan menjadi jembatan antara bumi dan matahari karena letaknya yang berada di tengah-tengah. Ketika matahari yang biasanya menyinari permukaan bumi akan dihalangi oleh bulan, maka sahabat belajar pastinya sudah tahu kan, apa akibatnya dan apa yang terjadi di fase ini. Ya, ketika bagian bulan yang menghadap ke bumi tidak menerima cahaya dari matahari. Ketika fase ini terjadi, maka kita di bumi tidak dapat melihat bulan karena bulan dalam kondisi gelap atau redup.

 

  1. Bulan Sabit (WaxingCrescent)

Setelah mengalami fase newmoon, selanjutnya bulan akan bergerak meninggalkan titik tengah antara bumi dan matahari ke posisi di sebelah kiri bumi. Selama fase ini, bulan akan terlihat seperti potongan tipis kurang dari setengah yang membentuk menyerupai sabit.

 

  1. Bulan Kuartal Pertama (First Quarter)

Fase bulan ini terjadi ketika bulan terus bergerak meninggalkan posisi awal. Fase ini juga disebut halfmoon karena kita dapat melihat setengah dari permukaan bulan.

 

  1. Cembung Awal (Waxing Gibbous)

     

Setelah bulan mengalami fase kuartal pertama, bulan tampak tumbuh menjadi semakin besar. Ukurannya lebih besar dari setengah, tetapi lebih kecil dari lingkaran penuh.

 

  1. Bulan Purnama (Full Moon)

Fase bulan purnama akan terjadi ketika matahari dan bulan berada sejajar di masing-masing sisi bumi. Selama bulan purnama, sinar matahari akan menerangi sebagian permukaan bulan yang menghadap ke bumi. sehingga pada fase ini bulan akan terlihat sangat terang.

Yang menariknya, gerhana bulan hanya terjadi pada fase ini karena bulan melintas langsung di antara bumi dan matahari dalam orbitnya, meskipun tidak semua bulan purnama akan menghasilkan gerhana.

 

  1. Cembung Akhir (Wanning Gibbous)

Setelah terjadi purnama, fase bulan kembali ke awal. Bentuknya mulai menyusut atau semakin mengecil. Hanya sekitar 3/4 bagian bulan yang terlihat.

 

  1. Kuartal Terakhir (Third Quarter)

Begitu bulan telah bergerak sekitar 3/4 putaran, kita akan melihat persis separuh permukaan bulan yang diterangi sinar matahari.

 

  1. Bulan Sabit Akhir (Wanning Cresent)

Fase ini adalah fase terakhir bulan sebelum kembali ke fase bulan baru. Pada fase ini, bulan akan kembali ke bentuk sabit. Terjadi pada tanggal 27, 28, dan 29.

 

Bagaimana Sahabat Belajar? Ternyata perubahan bentuk bulan selama ini tidak semata-mata terjadi begitu saja, tetapi ada beberapa alasan yang membuat bulan mengalami suatu fase bentuk yang berbeda-beda. Sekian dari kami, semoga artikel ini bermanfaat untuk Sahabat Belajar, terima kasih.

Artikel Lainnya :