Hikayat – Pengertian, Contoh, Ciri ciri, dan Struktur

Posted on

Hikayat – Pengertian, Contoh, Ciri ciri, dan Struktur

Hikayat – Pastinya anda sudah pernah mendengar apa itu hikayar, seperti hikayat Hang Tuah dan Hikayat Abu Nawas. Tapi apakah anda sudah mengetahui apa itu hikayat? Untuk itu pada kesempatan kali ini, kami akan memberikan penjelasan mengenai hikayat mulai dari pengertian lengkapnya, contoh, ciri – ciri hingga struktur dari hikayat. Simak artikel ini hingga selesai ya, untuk menambah ilmu pengetahuan anda.

Pengertian Hikayat

Sebenarnya hikayat berasal dari bahasa Arab, yaitu haka yang memiliki arti bercerita atau pun bisa diartikan dengan menceritakan. Fungsi dari hikayat ini sendiri adalah digunakan sebagai pembangkit semangat, penghibur atau pun pelipur lara atau digunakan hanya untuk memeriahkan sebuah pesta.

Adakalanya hikayat ini cukup mirip dengan sejarah, namun isinyinya terkadang terdapat hal – hal yang tak masuk akal dan penuh dengan keajaiban.

Hikayat sendiri mulai berkembang pada masa Melayu klasik sehingga ada banyak sekali kata yang dipergunakan di dalam hikayat mengandung bahasa melayu klasik yang terkadang cukup sulit untuk dimengerti.

Ciri-ciri Hikayat

Sudah tahu kan, apa pengertian hikayat? Untuk lebih lengkapnya mari kita cari tahu apa saja ciri – ciri hikayat. Berikut ini ciri – cirinya:

  1. Hikayat lebih banyak menggunakan bahasa Melayu lama yang membuatnya cukup susah untuk dimengerti.
  2. Istana sentries atau memiliki arti sebagai pusat cerita yang berada di dalam lingkungan istana.
  3. Pralogis, atau memiliki banyak cerita yang berada di dalam hikayat dan tidak bisa diterima oleh akal atau menceritakan mengenai banyak keajaiban.
  4. Statis atau memiliki sifat yang kaku dan juga tetap.
  5. Anonim artinya tidak jelas siapa yang mengarang sebuah hikayat yang beredar di masyarakat.
  6. Hikayat sering menggunakan kata arkhais yaitu kata – kata yang saat ini sudah tak lazim dipergunakan, contohnya seperti sebermula dan syahdan.

Unsur-unsur Hikayat

Setelah membahas mengenai ciri – ciri dari hikayat, sekarang anda juga wajib mengetahui unsur – unsur dari hikayat. Unsur – unsur yang terdapat di dalam hikayat sendiri tak terlalu berbeda dengan jenis prosa lama dan yang lainnya, karena hikayat dibangun menggunakan dua unsur yakni unsure intrinsik dan juga unsur ekstrinsik.

Unsur intriksik yang teradapat di dalam hikayat merupakan unsur yang membangun cerita tersebut dari dalam sementara unsur ekstrinsik merupakan unsur yang membangun cerita tersebut dari luar.

Berikut ini merupakan unsur – unsur intrinsik yang terdapat di dalam sebuah hikayat:

  1. Tema atau gagasan yang mendasari sebuah cerita.
  2. Latar adalah tempat, waktu dan suasana yang digambarkan di dalam suatu cerita.
  3. Alur merupakan jalinan peristiwa di dalam sebuah cerita.
  4. Amanat merupakan suatu pesan yang terdapat di dalam cerita dan disampaikan oleh pengarang pada pembacanya.
  5. Tokoh merupakan pemeran yang terdapat di dalam sebuah cerita, penokohan adalah penggambaran watak dari seorang tokoh.
  6. Sudut pandang merupakan pusat pengisahan darimana suatu cerita akan dikisahkan oleh si pencerita.
  7. Gaya adalah salah satu unsur yang berhubungan dengan bagaimana si penulis menyajika suatu cerita dengan menggunakan bahasa dan juga unsur – unsur keindahan dan lain sebagainya.

Sementara itu untuk unsur ekstrinsik sendiri dari hikayat biasanya berhubungan dengan latar belakang cerita misalnya saja seperti latar belakang agama, adat, budaya dan lain sebagainya. Unsur ekstrinsik juga ada kaitannya dengan nilai atau norma kehidupan yang terdapat di dalam sebuah cerita. Contohnya saja seperti nilai moral, nilai agama, nilai sosial, nilai budaya dan masih banyak yang lainnya.

Contoh Hikayat

Setelah membahas mengenai pengertian, ciri – ciri hingga unsur yang terdapat di dalam kandungan hikayat, tak akan lengkap rasanya jika tidak mengetahui contoh dari hikayat. Berikut ini telah kami hadirkan contoh dari hikayat, simak ya.

“Hikayat Burung Cendrawasih”

Sahibul hikayat telah diriwayatkan di dalam sebuah kitab yang berjudul Kitab Tajul Muluk yang mengisahkan mengenai burung yang bergelar burung cendrawasih. Adapun burung ini berasal dari kayangan dan menurut kebanyakan orang lama yang airf mengungkapkan jika burung ini berasal dari syurga dan selalu berdampingan dengan para wali. Burung ini memiliki kepala seperti kuning keemasan.

Dengan empat sayap yang tiada tara akan terlihat sangat jelas apabila bersayap penuh adanya, sesuatu yang amat sangat nyata perbedaannya adalah ada dua antenna atau pun ekor ‘areil’ yang sangat panjang di ekor belakang.

Siapapun yang melihat burung ini pastilah akan merasa kagum dan tertegun serta dibuat takjub akan keindahan dan kepelikan dari burung cendrawasih.

Amatlah jarang sekali apabila orang mempunyai burung cendrawasih karena burung ini bukanlah burung yang berasal dari bumi, sudah bukan rahasia lagi jika burung ini hanya dimiliki oleh kaum kerabat istana saja.

Hatta mengikut sejarah, kebanyakan kerabat – kerabat istana Melayu memiliki burung cendrawasih dan mayoritas penjaga yang melihatnya mengatakan bahwa ia akan membawa tuah yang sangat hebat.

 

Itu dia penjelasan lengkap mengenai hikayah mulai dari pengertian, ciri – ciri, struktur hingga contohnya. Semoga bermanfaat.

Artikel Lainnya: