Hukum Dasar Kimia – Pengertian, Teori Dasar, Rumus, Contoh Soal

Posted on

Hukum Dasar Kimia – Pengertian, Teori Dasar, Rumus, Contoh Soal

Laelitm.co.id – Pada pembahasan kali ini, kami akan memberikan materi pembahasan mengenai hukum dasar kimia, mulai dari pengertian, teori dasar hingga rumus yang juga akan disertai dengan contoh soal. Simak penjelasan materi lengkapnya di bawah ini ya!

Pengertian Hukum Dasar Kimia

Untuk mempelajari hukum dasar kimia terdapat beberapa konsep yang menjadi penghubung di antara suatu satuan dengan satuan kimia yang lain. Konsep pembelajaran ini disebut dengan mol.

Mol sendiri merupakan satuan yang digunakan untuk menunjukkan jumlah partikel yang terdapat pada suatu zat. Konsep mol ini sangat membantu pada saat proses perhitungan kimia dan juga untuk menentukan rumus kimia pada zat yang ada.

Konsep dasar atau teori dasar yang digunakan untuk menghitung dan menentukan rumus hukum dasar kimia sendiri didasari oleh beberapa hukum. Di antaranya adalah seperti hukum kekekalan massa, hukum perbandingan berganda, hukum avogrado, hukuk perbandingan tetap dan hukum penggabungan volume.

 

Teori Dasar Hukum Dasar Kimia

Teori dasar hukum dasar kimia meliputi beberapa konsep di bawah ini :

1. Hukum Kekekalan Massa

Teori dasar yang pertama berdasarkan dari hukum kekekalan massa, hukum ini juga dikenal dengan nama hukum Lemonosov-Lavoiser. Dari hukum ini dapat diketahui apabila massa dari sistem yang tertutup lalu dalam kondisi yang konstan, maka dapat terjadi beberapa proses pada sistem tersebut.

Karena apabila dilihat dari relativitas spesialnya saja, kekekalan massa merupakan pernyataan yang asalnya dari kekekalan energi. Dari sini dapat dilihat jika massa partikel yang tetap yang berasal dari sebuah ekuivalen dengan momentum berada tepat di pusatnya.

2. Hukum Perbandingan Tetap

Yang berikutnya adalah hukum perbandingan tetap atau bisa juga disebut dengan hukum Proust. Nama hukum ini sendiri diambil nama penemunya yakni Joseph Proust yang merupakan seorang kimiawan asal Perancis.

3. Hukum Perbandingan Berganda

Hukum yang berikutnya adalah hukum perbandingan berganda. Hukum ini merupakan dasar hukum stoikiometri yang juga disebut dengan hukum Dalton. Nama ini diambil dari nama John Dalton yang merupakan kimiawan asal Inggris.

Hukum ini menggunakan hukum tekanan parsial yang mana apabila dua unsur berinteraksi maka akan membentuk dua mau pun lebih dari senyawa. Dengan begitu maka dapat ditentukan apabila perbandingan berat pada salah satu unsur yang telah mengalami reaksi dengan berat tertentu yang aslanya dari unsur kedua mau pun unsur yang lainnya ini merupakan sebuah perbandingan yang disebut dengan bilangan bulat sederhana.

4. Hukum Penggabungan Volume

Hukum penggabungan volume sendiri berbunyi jika pada saat gas bereaksi bersama untuk menjadi gas yang lain, semua volume akan diukur dengan menggunakan suhu dan juga tekanan yang sama besarnya.

Dari sini dapat dilihat apabila rasio antara volume dan juga gas reaktan dengan produk yang bisa dikatakan terletak pada bilangan bulat yang sederhana.

Joseph Louis Gay-Lussac sendiri yang mengungkapkan hukum ini pada publik di tahun 1808.

5. Hipotes Avogadro

Hukum ini memiliki nama lain dan bisa juga disebut dengan Hipotes Avogadro atau Prinsip Avogrado. Karena hukum ini bermula dari pernyataan Amedeo Avogadro yang merupakan seorang ilmuwan asal Italia di tahun 1811.

Hukum ini berbunyi jika gas memiliki volume yang sama dan jika berada di tempertur serta tekanan yang sama makan akan membuat jumlah partikelnya sama juga.

Atau bisa diartikan jika jumlah molekul mau pun atom yang berada di dalam suatu volume gas tidak bergantung pada ukuran mau pun jumlah massa yang berasal dari molekul gas itu sendiri. Misalnya saja jika ada 1 liter gas hidrogen dan nitrogen maka akan memiliki kandungan molekul yang jumlahnya sama, namun dengan catatan apabila suhu dan tekanannya sama juga.

 

Rumus Hukum Dasar Kimia

Rumus Hukum Dasar Kimia sendiri memiliki beberapa rumus, berikut ini adalah rumus beserta dengan penjelasan lengkapnya :

  1. Hukum Gay Lussac

Pada saat gas bereaksi secara bersama-sama menjadi gas lain serta semua volume diukur di dalam suhu dan juga tekanan yang sama, berikut ini adalah rumus yang digunakan untuk menghitungnya.

Rumus : P1 = P2 dan T1 = T2 berlaku : V1 / V2 = n1 / n2

  1. Hukum Avogrado

Gas yang mempunyai volume yang sama dan memiliki temperature serta tekanan yang sama maka akan mempunyai jumlah partikel yang sama pula. Maka berikut ini adalah rumusnya :

Rumus : V/n = k

Penjelasan :

V = Volume gas

n = jumlah mol

k = tetapan kesebandingan

 

Contoh Soal

Jika pada sebuah pembakaran 2,4 gram magnesium di udara dihasilkan oleh 4 gram oksida magnesium. Coba hitunglah ada berapa gram oksigen yang terpakai di dalam reaksi di atas!

Berikut Penyelesaiannya :

Jika mMg   = 2,4 gram dan mMgO = 4 gram

Massa dapat diketahui apabila  Sebelum reaksi sama dengan Massa sesudah reaksi

Sehingga akan ditentukan dengan menggunakan cara :

Rumus : m Mg + m O2 = m MgO

Rumus : m O2    = m MgO – m Mg

Penyelesaian = (4 – 2,4) gram

Hasil = 1,6 gram

 

Nah, itu dia contoh soal hukum dasar kimia. Semoga dari contoh hukum dasar kimia beserta dengan jawabannya di atas dapat memberikan refrensi berlajar yang bermanfaat. Demikian pembahasan kali ini mengenai hukum dasar kimia mulai dari pengertian, teori dasar, rumus dan juga contoh soal yang dilengkapi dengan jawaban yang benar.

Artikel Lainnya :

  1. Macam Macam Majas – Penjelasan, beserta Contoh Lengkapnya
  2. Noun Dan Macam Macamnya
  3. Penjelasan To Be – Pengertian, Penggunaan, Rumus, Contoh Kalimat
  4. Drama – Pengertian Menurut Para Ahli Dan Contohnya
  5. Paragraf Deskriptif – Pengertian, Tujuan, dan Contohnya