Konjungsi Penambahan – Pengertian, Jenis, Macam, dan Contohnya

Posted on

Pada kesempatan kali ini akan membahas mengenai materi konjungsi penambahan, akan dibahas mulai dari definisi, pengertian, jenis, macam macam, dan contohnya. Simak berikut ini penjelasannya.

Pengertian Konjungsi Penambahan

Konjungsi adalah sebuah tambahan yang diberikan untuk menggabungkan kalimat sederhana menjadi satu kalimat. Ada beberapa jenis kata hubung. Kata hubung tersebut di antaranya adalah kata hubung penambahan, perlawanan, pilihan, dan sebab akibat.

 

Kata penghubung Penambahan

Memakai kata hubung dan

Contoh :

– Kursi dan meja

– Ayah dan lbu

 

Kata penghubung Perlawanan

Memakai kata hubung: tetapi, melainkan, sedangkan

Contoh:

– Bukan baju itu, tetapi baju ini yang kuingin.

– Bukan itu yang kumaksud melainkan yang ini.

– Ayahku bekerja sedangkan ibu di rumah.

 

Kata Hubung Pilihan

Menggunakan kata hubung atau

Contoh:

Pilih aku atau dia

 

Kata Hubung Sebab Akibat

Menggunakan kata hubung: sehingga, maka, akibatnya

Contoh:

– Ia sakit sehingga tak masuk sekolah

 

Jenis Jenis konjungsi

Konjungsi Penambahan

Seperti yang sudah kita bahas dalam Artikel sebelumnya Namun akan kita bahas lebih spesifik agar dapat lebih di pahami, berikut ini penjelasannya.

A.) Konjungsi Intra Kalimat

Jenis konjungsi yang pertama disebut dengan konjungsi intra kalimat, konjungsi ini juga bisa sahabat belajar sebuh dengan konjungsi antar klausa. Fungsi dari konjungsi ini adalah digunakan untuk menghubungkan dua klausa. Yakni klausa induk dan klausa anak yang terleka di tengah kalimat.

Pada kata hubung antar klausa atau konjungsi intra kalimat ini, sahabat belajar juga akan menemukan 2 jenis konjungsi di dalamnya. Berikut penjelasannya :

1.)Konjungsi Koordinatif

Konjungsi ini merupakan sebuah konjungsi yang berfungsi untuk menggabungkan atau menghubungkan dua klausa. Mau pun lebih dari dua klausa agar memiliki status yang sama atau sederajat.

Beberapa kata yang termasuk dalam konjungsi koordinatif antara lain adalah : dan, atau, tetapi, kemudian, padahal, melainkan, sedangkan.

2.) Konjungsi Subordinatif

Konjungsi subordinatif merupakan jenis konjungsi yang digunakan untuk menghubungkan dua klausa. Bisa juga lebih dari dua klausa dan memiliki status yang tidak sama atau tidak sederajat.

Sahabat belajar bisa menggunakan kata kata seperti : andai, jika, bagai, sejak, ketika, ibarat, karena, sehingga, seperti, setelah, supaya dan masih banyak yang lainnya sebagai kata penghubung.

Kata hubung subordinatif sendiri juga dibagi ke beberapa bagian dan berikut ini adalah jenis jenisnya :

Jenis Kata Hubung Subordinatif Contoh Kata
Hubungan Waktu ketika, setelah, sehabis, sesudah, selesai, sementara, tatkala, sambil, sampai, selama, seraya, selagi, biar, sejak.
Hubungan Syarat asal, bila, asalkan, manakala, jika, jikalau
Hubungan Pengandaian sekiranya, seumpamanya, andaikan, seandainya
Hubungan Tujuan supaya, agar, biar
Hubungan Konsesif sekalipun, biarpun, kendatipun, walaupun, sungguhpun, walau
Hubungan Pemiripan seperti, seakan-akan, laksana, seolah-olah, bagaikan, sebagai
Hubungan Penyebaban karena, sebab, oleh karena.
Hubungan Pengakibatan maka, makanya, sehingga, karenanya
Hubungan Penjelasan Bahwa

 

 

B.) Konjungsi Antarkalimat

Konjungsi antarkalimat merupakan sebuah kata hubung yang digunakan untuk menghubungkan dua kata. Bisa juga lebih dari dua kata dan berfungsi untuk menyatakan makna yang saling berbeda.

Kata hubung ini bisa sahabat belajar temykan di awal kalimat, dan juga bisa diletakkan di setelah tanda titik ( . ), tanda seru ( ! ) hingga setelah tanda tanya ( ? ).

Contoh :

Contoh Kata Fungsi
sesungguhnya, bahwasannya mengacu pada keadaan sebenarnya
tambahan pula, selain itu, lagi pula menyatakan adanya hal, peristiwa atau keadaan lain diluar yang telah dinyatakan sebelumnya
akan tetapi, tetapi, namun, kecuali itu menyatakan keadaan pertentangan dengan kondisi sebelumnya
biarpun demikian, sekalipun demikian, walaupun demikian, meskipun demikian menyatakan kesediaan untuk melakukan suatu hal yang berbeda atau bertentangan dengan yang sudah dinyatakan sebelumnya
tambahan pula, selain itu, lagi pula menyatakan adanya hal, peristiwa atau kondisi yang diterangkan pada kalimat sebelumnya
kemudian, setelah itu, selanjutnya, sesudah itu menyatakan kelanjutan dari suatu peristiwa atau kondisi yang diterangkan pada kalimat sebelumnya
oleh karena itu, oleh sebab itu menyatakan akibat

 

 

C.) Konjungsi Antarparagraf

Konjungsi ini digunakan untuk menghubungkan dua paragfaf menjadi satu. Kata penghubung antarparagraf bisa sahabat belajar temukan di awal kalimat.

Contoh katanya :

1.) Terlebih lagi …

2.) Disamping …

3.) Tak hanya sebagai …

4.) Oleh karena itu …

5.) Berdasarkan …

 

Contoh Konjungsi Antarparagraf

Kucing adalah binatang yang sering kita jumpai disekitar kita. Hampir semua tempat entah itu pedesaan ataupun perkotaan, selalu terdapat kucing entah itu kucing liar atau kucing yang sengaja dipelihara. Hewan kucing sangat mudah beradaptasi di wilayah tropis, ya salah satunya Indonesia ini.

 

Macam-Macam Konjungsi Berdasarkan Fungsi

1.) Konjungsi Temporal (Waktu)

Kata hubung ini digunakan untuk menjelaskan hubungan antar waktu dan juga peristiwa. Konjungsi ini masih dibagi lagi dalam dua macam. Yang pertama adalah konjungsi temporal sederajat. Sedangkan yang kedua adalah konjungsi temporal yang tidak sederajat.

2.) Konjungsi Perbandingan

Konjungsi ini digunakan untuk menghubungkan 2 hal dengan membandingkan keduannya. Biasanya konjungsi ini akan menggunakan kata kata seperti : ibarat, bagai, umpana dan lainnya.

3.) Konjungsi Sebab (kausal)

Konjungsi ini digunakan untuk menerangkan suatu peristiwa yang terjadi, konjungsi ini ditandai dengan adanya anak kalimat dan induk kalimat. Sahabat belajar bisa melihat pada anak yang dimulai dengan kata “sebab”. Sementara pada induk kalimat berisikan akibat.

4.) Konjungsi Akibat (konsekutif)

Konjungsi akibat biasa digunakan untuk menunjukkan sesuatu yang sudah terjadi dan diakibatkan oleh sesuatu yang juga sebelumnya telah terjadi.

5.) Kata Hubung Urutan

Kata hubung urutan digunakan untuk menjelaskan urutan suatu hal dari awal hingga akhir.

6.) Konjungsi Pertentangan

Kegunaan dari konjungsi pertentangan adalah untuk menghubungkan dua bagian kalimat yang posisinya sederajat. Akan tetapi memiliki arti yang bertentangan.

7.) Konjungsi Aditif (gabungan)

Konjungsi ini menggabungkan dua kata menjadi satu, baik frasa mau pun klausan atau kalimat. Dan memiliki kedudukan yang sama atau sederajat.

8.) Konjungsi Syarat Syarat

Konjungsi ini digunakan untuk menghubungkan dua kalimat yang di dalamnya terdapat penjelasan mengenai sesuatu yang terjadi sebab syarat syarat yang mempengaruhinya sudah terpenuhi.

9.) Konjungsi Tak Bersyarat

Konjungsi ini digunakan untuk menjelaskan peristiwa yang bisa saja terjadi, meski tidak ada syarat yang mempengaruhinya.

 

Demikianlah penjelasan mengenai konjungsi penambahan kali ini semoga dapat menambah wawasan dan dapat bermanfaat bagi yang membacanya.