Sejarah Puasa Ayyamul Bidh
Rasulullah SAW sangat menyukai ibadah puasa. Baik puasa wajib mau pun puasa sunnah. Salah satu yang paling sering beliau laksanakan adalah puasa Ayyamul Bidh. Karena puasa ini memiliki banyak sekali kemuliaan dan akan diganjar pahala yang besar. Bagi siapapun yang mengerjakannya. Namun pernahkah kamu bertanya mengenai sejarah puasa Ayyamul Bidh?
Padahal selama ini kamu menjadi salah satu orang yang tidak pernah meninggalkan puasa ini. Namun justru tidak tahu mengenai asal muasal ibadah puasa ini.
Mau tahu kan? Mau tahu dong pastinya sejarah mengenai puasa Ayyamul Bidh.
Sejarah Puasa Ayyamul Bidh
Tahu kah kamu, jika setiap ibadah yang kita lakukan pastilah memiliki kemuliaan. Selain tersimpan banyak pahala di dalam ibadah puasa yang kita kerjakan namun di dalam setiap ibadah tersebut terdapat sejarah yang wajib untuk kita tahu. Bagaimana ibadah tersebut ada dan bagaimana asal usulnya. Sehingga kita sebagai umat muslim diperintahkan untuk mengerjakannya.
Meskipun hukumnya tidak semua ibadah wajib, ada pula ibadah sunnah. Namun meskipun hukumnya sunnah. Pahala yang dijanjikan tidak main main loh.
Asal usul puasa ini diperikarakan terjadi pada masa Nabi Adam. Kala itu peristiwa Nabi Adam yang diusir dari Surga dan diturunkan ke bumi. Pada saat pertama kali menginjakkan kaki di bumi, kulit Nabi Adam terbakar oleh sinar matahari yang tering. Dan membuat kulitnya menjadi gosong serta menghitam.
Sehingga pada saat itu Allah SWT memberikan wahyu. Wahyu yang pertama pada Nabi Adam sebagai Nabi dan manusia pertama di muka bumi. Allah SWT memerintahkan untuk melakukan ibadah puasa. Puasa ini dilaksanakan selama tiga hari berturut – turut. Puasa ini pun dilaksanakan pada tiap tiap tanggal 13 tanggal 14 hingga pada tanggal 15 Hijrian. Setelah mengerjakan perintah Allah dengan menjalankan ibadah puasa selama tiga hari berturut – turut, maka kulit Nabi Adam kembali putih dan bersih.
Ini lah yang membuat puasa Ayyamul Bidh ini disebut pula dengan nama puasa mutih atau puasa putih.
Hukum Puasa Ayyamul Bidh
Hampir sebagian besar ibadah puasa hukumnya adalah sunnah. Meskipun setiap puasa memiliki kemuliaan dan pahala yang sangat melimpah dijanjikan bagi mereka yang menjalankan. Namun hanya ibadah puasa Ramadhan saja yang hukumnya wajib. Dan ibadah puasa lainnya hukumnya sunnah. Termasuk puasa Ayyamul Bidh ini. Yang mana puasa ini hanya dianjurkan untuk dikerjakan namun hukumnya tidak mengikat alias membebaskan.
Pahala akan didapatkan bagi yang mengerjakannya namun bagi mereka yang tidak mengerjakannya tidak apa apa.
Waktu Puasa Ayyamul Bidh
Puasa ini sendiri dikerjakan pada tanggal 13, 14 dan 15 Hijriah. Dan dilakukan berturut turut. Kecuali pada 13 Dzulhijah puasa ini tidak boleh dilaksanakan. Hal ini karena hari tersebut adalah hari tasyrik dan dilarang untuk menjalankan ibadah puasa apapun.
Niat Puasa Ayyamul Bidh
Untuk niatnya sendiri ada di bawah ini :
Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh
Seperti yang sudah kami jelaskan sedikit di atas jika puasa ini memiliki banyak sekali keutamaan. Dan berikut ini adalah sekelumit keutamaan yang dimiliki oleh puasa ini dan pastinya harus kamu tahu :
1.) Menambah keimanan dan ketakwaan kita pada Allah SWT. Sama seperti puasa lainnya, puasa ini pun akan mengajarkan kita untuk lebih bersyukur dengan hidup yang kita jalani sekarang ini. Dengan begini kita akan semakin dekat dengan Allah SWT dan juga menumbahkan rasa iman dan takwa di dalam hati ini yang akan tertanam selamanya.
2.) Dengan menjalankan ibadah puasa ini kita akan menjadi lebih dekat dengan Allah SWT sehingga akan semakin bertambah nilai Taqarrub kita. Hal ini akan memberikan hasil yang Musyaahadah serta Mukaasyafahm.
3.) Puasa ini juga mengajarkan kita agar lebih ikhlas dan takwa sebagai seorang umat muslim yang taat pada seluruh ajaran Islam. Di sini rasa ikhlas akan semakin erat kita peluk dan akan masuk ke dalam hati kita sebagaimana kita menerima apa yang sudah ditakdirkan oleh Allah SWT. Sebab dengan selalu mencari jalan untuk dekat denganNya maka keberkahan pun akan kita dapatkan.
4.) Puasa ini akan memberikan pahala yang melimpah bagi siapa saja yang mengamalkannya. Karena meski puasa ini hanya dilaksanakan selama tiga hari saja. Namun pahala yang akan kita dapat adalah puasa selama satu tahun.
5.) Seperti yang kita tahu Nabi Muhammad SAW adalah Rasul Allah yang tidak pernah meninggalkan puasa sunnah termasuk tiga hari puasa Ayyamul Bidh ini. Sebagai umat Rasulullah, maka tak salah jika kita mendekati jalan yang dilakukan oleh Beliau. Agar kita menjadi salah satu umat yang senantiasa dekat dan mendapatkan berkahnya.
Nah, jadi sudah tahu kan jika puasa ini memiliki banyak sekali kemuliaan yang akan kamu dapatkan jika kamu ikhlas menjalankannya.
Selain itu kamu pun juga sudah tahu sejarah puasa Ayyamul Bidh yang mungkin sudah banyak orang lupakan. Ibadah boleh dan dianjurkan, tapi akan lebih baik jika kita tahu asal usulnya dan mengapa sebaiknya kita mengerjakannya. Karena melakukan sesuatu tanpa tahu tujuannya sama seperti musyafir yang berjalan tanpa arah. Hanya berjalan namun tidak pernah sampai tujuan. Semoga kita terus menjadi umat Nabi Muhammad yang mendapatkan berkah dan kemuliaannya. Serta menjadi umat yang bertakwa pada Allah SWT. Aamiin…
Artikel Lainnya :