Sudut Pandang
Laelitm – Sudut pandang merupakan salah satu unsur paling penting dalam sebuah karya sastra. Baik dalam bentuk novel, cerpen, puisi hingga pantun. Hampir semua karya sastra pastilah menggunakan sudut pandang sebagai salah satu penyempurnanya.
Jika tidak memiliki sudut pandang maka karya tersebut dianggap kurang sempurna atau bahkan kurang sesuai sehingga tidak dapat dianggap sebagai karya sastra.
Di dalam sebuah karya sastra anda pasti sering sekali menemukan sudut pandang, baik di dalam novel mau pun cerpen sudut pandang merupakan salah satu unsur yang sangat penting di dalamnya. Kali ini kita akan membahas mengenai sudut pandang. Apa itu sudut pandang ya?
Pengertian Sudut Pandang
Sudut pandang merupakan metode yang biasa digunakan oleh penulis di dalam menempatkan dirinya atau pun di mana penulis tersebut memandang cerita pada karangan yang diciptakannya.
Tujuan dari sudut pandang ini sendiri adalah menjadi suatu siasat untuk menyampaikan cerita yang ditulis sehingga bisa mempengaruhi jalannya penyajian suatu cerita.
Jenis – Jenis Sudut Pandang
Sudut pandang sendiri memiliki beberapa jenis seperti di bawah ini :
1.) Sudut Pandang Orang Pertama
Sudut pandang ini menggunakan kata ganti “aku”,“saya” dan“kami” atau dikenal dengan istilah jamak dan penulis akan seolah berperan sebagai pemeran utama sehingga pembaca juga akan bisa merasakan setiap yang dilakukan oleh tokoh di dalam cerita tersebut.
Sudut pandang ini sendiri dibagi atas dua bagian yakni :
A.) Sebagai Tokoh Sebagai Pelaku Utama
Penulis seolah masuk dan berperan menjadi tokoh utama di dalam cerita yang dibuatnya sehingga segala sesuatu yang berkaitan di dalam cerita seperti pikiran, perasaan, kejadian hingga tingkah laku akan dilakukan oleh tokoh aku. Dalam sudut pandang ini sendiri akan membuat tokoh aku menjadi pusat perhatian.
Contoh : Aku sedang berjalan di bawah hujan ketika dia datang dan menawarkan senyuman, dalam hati aku hanya bisa mengaguminya tanpa pernah sempat untuk jujur padanya.
B.) Sebagai Tokoh Sampingan
Di teknik ini tokoh akau hadir menjadi peran pendukung atau tokoh tambahan sehingga tokoh aku akan memiliki fungsi untuk memberikan penjelasan pada pembaca.
Sementara tokoh utama akan dibiarkan untuk menceritakan dirinya sendiri dengan menggunakan dinamika yang terjadi, dengan kata lain tokoh aku hanya menjadi saksi dan berada di luar alur peristiwa yang dilakukan oleh tokoh utama.
Contoh : Entah kenapa akhir akhir ini aku selalu sudah tidur dan hanya memandang jendela kamar dari kegelapan sementara pikiran ku hanya tertuju pada pria yang kutemui di pinggir jalan tadi.
2.) Sudut Pandang Orang Ketiga
Dalam teknik ini biasanya menggunakan kata ganti ketiga seperti dia, ia, atau menggunakan nama untuk menceritakan tokoh utama yang ada di dalam cerita.
Di dalam sudut pandang ini penulis bisa dengan bebas menceritakan semua tokoh di dalam ceita, baik tokoh utama dan tokoh pendukun, sementara di dalam sudut pandang orang pertama penulis hanya fokus menonjolkan karakter utama saja.
Dalam teknik penulisannya, penulis akan berada di luar isi jalan cerita dan hanya bertugas untuk menceritakan tokoh dia saja.
Sudut pandang ini juga dibagi menjadi dua bagian yakni :
A.) Sebagai Serba Tahu
Penulis menceritakan apa saja keterkaitannya dengan tokoh utama yang ada di dalam cerita dan dibuat seakan tahu mengenai watak, pikiran, perasaan, kejadian hingga latar belakang yang mendalangi sebuah kejadian.
Penulis berperan menjadi seroang yang serba tahu mengenai tokoh yang sedang diceritakan.
Contoh : Telah hampir dua minggu ini Kiki terjun di dunia modeling akan tetapi kedua orang tuanya masih juga tak merestui cita – citanya sehingga hal ini membuat Kiki menjadi sangat tertekan meski kini telah bergelimang harta hasil dari melenggak lenggok di lantai praga.
B.) Sebagai Pengamat
Penulis masih menggunakan kata ganti ketiga untuk tokoh yang diceritakan namun di dalam jenis ini, penulis menceritakan tokoh utama hanya sebatas pengetahuannya saja, yang diamati dengan cara penangkapan panca indra seperti melihat, mendengar, merasakan atau mengalami suatu kejadian di dalam cerita.
Contoh : Selama dua minggu ini Dina hanya duduk dengan mata kosong menatap ujung jalan tempatnya biasa menghabiskan waktu selama bersama Rian, entah apa yang membuat luka di hatinya begitu dalam ketika Rian pergi. Apakah itu cinta atau benci.
3.) Sudut Pandang Campuran
Dalam teknik ini penulis bisa menggabungkan di antara sudut pandang orang pertama dan sudut pandang orang ketika, meski penulis bisa saja masuk ke dalam cerita dengan menjadi tokoh utama tapi penulis juga bisa berada di luar alur cerita sebagai orag yang serba tahu atau bisa juga menjadi pengamat.
Contoh Paragraft dengan Sudut Pandang
Baru kali ini dia sendiri, biasanya dia bersama dengan sahabat sekaligus saudara kembarnya Jean. Sejak 49 hari setelah kepergiannya ke Nirwana, Juni merasa amat kesepian.
Tanpa canda dari Jean dan tingkah lucunya yang selalu membuatnya tertawa sendiri. Ya, selama ini Juni tidak pernah tertawa dengan kelakar Jean. Sehingga hal ini membuatnya menyesal setengah mati dan merasa ingin mati karena tidak sanggup sendiri.
Coba tebak sudut pandang yang digunakan pada paragraft di atas? Tepat, sekali! Jika sahabat belajar menjawab sudut pandang orang ketiga. Karena menggunakan kata ganti Dia dan nama Juni serta Jean.
Yuk, coba bikin paragraft dengan sudut pandang orang pertama!
Sudah tahu kan, apa itu sudut pandang? Bagi yang suka membaca karya sastra pasti sudah tidak asing lagi ya, tapi semoga dengan artikel ini bisa menambah ilmu pengetahuan anda.
Artikel Lainnya :